Tuesday, 27 September 2016

Tidak akan Ada Lagi Tanaman Sawit di Aceh Utara. Benarkah?

H. Muhammad Thaib. Bupati Aceh Utara/ Acehbaru
Pemerintah Aceh Utara mengajak masyarakat untuk tidak lagi menanam atau membuka perkebunan kelapa sawit. Masyarakat diimbau beralih ke tanaman lain seperti kakao, lada, karet, dan jenis lainnya.

Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib saat menghadiri silaturrahmi lintas tokoh se-Aceh Utara yang digagas LSM Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA), 30 Juni 2016 mengatakan, Pemerintah Aceh Utara sangat mendukung moratorium kelapa sawit. Bahkan, di Aceh Utara sudah tidak boleh lagi pembukaan lahan untuk kebun sawit.

“Moratorium tersebut, tidak akan menghilangkan atau menghapus yang sudah ada, hanya menghentikan perluasan kebun atau kebun sawit tidak boleh dibuka lagi.”

Bupati yang kerap disapa Cek Mad itu mengatakan, untuk mendukung moratorium kelapa sawit, Pemerintah Aceh Utara tidak lagi menganggarkan biaya pengadaan benih sawit. “Alokasi anggaran difokuskan untuk bibit tanaman produktif lain seperti lada, kakao, dan karet.”

Cek Mad menjelaskan, Pemerintah Aceh Utara bersama elemen sipil tengah menyusun moratorium sawit, hal ini sesuai instruksi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh. ”Aceh Utara ke depan adalah kawasan pertanian. Era Migas yang sempat membuat nama Aceh Utara populer sebagai salah satu kabupaten penghasil devisa terbesar, hanya kenangan,” paparnya. Laporan selengkapnya baca di Mongabay Indonesia

No comments:

Post a Comment